Inilah Surat Nazaruddin untuk Penyidik KPK

Dea Tungga Esti memegang Surat Nazaruddin

Tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin membuat surat pernyataan bahwa dirinya siap membantu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perihal kasusnya. Bahkan mantan bendahara umum Partai Demokrat ini juga berjanji membeberkan nama-nama yang ikut terlibat dalam proyek sebesar Rp 191 miliar itu.

Berikut isi surat pernyataan Nazaruddin yang disampaikan oleh kuasa hukumnya, Afrian Bonjol usai diperiksa penyidik KPK hari ini (Kamis, 25/8).

Foto Dea Tungga Esti Pengacara Cantik Pembela Nazaruddin

Dea Tungga Esti mendadak terkenal setelah ia menjadi anggota tim pembela atau kuasa hukum tersangka kasus suap Sesmenpora, M Nazaruddin.

Wajah pengacara berusia 29 tahun itu sering menghiasi pemberitaan di media elektronik maupun cetak. Namun siapa sangka pengacara yang memiliki campuran darah Jawa, Belanda, Pakistan, Arab, dan Cina itu ditentang oleh keluarga besarnya saat memutuskan untuk bergabung bersama pengacara senior, OC Kaligis untuk membela Nazaruddin.

Surat Balasan dari SBY untuk Nazaruddin

PRESIDEN SBY

Presiden SBY membalas surat mantan Bendahara Partai Demokrat M Nazaruddin yang dilayangkan kepada dirinya pada tanggal 18 Agustus 2011.

Staf Khusus Kepresidenan Bidang Hukum, Denny Indrayana, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, mengatakan surat balasan Presiden itu telah dikirimkan kepada Nazaruddin pada Ahad siang.

Dalam surat balasan yang dibacakan oleh Denny, Presiden menegaskan ia tidak akan pernah melakukan intervensi terhadap kasus hukum yang sedang dihadapi oleh Nazaruddin.

Surat Nazaruddin untuk Pak SBY

Muhammad Nazaruddin

Tersangka kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia meminta agar Presiden menjamin ketenangan batin anak dan istrinya.

Nazaruddin, Akhirnya Datang Juga

Sosok Muhammad Nazaruddin menjadi perhatian masyarakat sejak mencuatnya kasus suap Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Kisah pelarian Nazaruddin ke Luar Negeri hingga tertangkap di Kolombia menjadi bahan pemberitaan media.